
Beberapa tahun kebelakang, Hanya ada satu penumpang saja yang setia menunggu di stasiun kereta bernama Kami-Shirataki di sebelah utara pulau Hokaida Jepang. Satu penumpang tersebut adalah seorang siswi sekolah menengah atas yang harus naik kereta untuk ke sekolah. Kereta tersebut hanya berhenti dua kali sehari yaitu mempenjemput siswi tersebut dan menurunkan dia setelah pulang dari sekolah. Sebagai info untuk agan semua, perusahaan Negara Jepang “Japan Railways” (JR) mengoperasikan kereta hingga ke pedalaman hingga ke daerah dimana siswi tersebut bertempat tinggal lebih dari tiga tahun beroperasi.

- Dear KPI - Segera Lalukan Ini Untuk Menyelamatkan Pertelevisian Indonesia
- 8 Hal Kecil yang Layak Dijadikan Kebiasaan, Agar Otakmu Makin Pintar
- 23 CIri-Ciri Orang Yang Cinta Sama Kamu
- 5 Tips Sederhana Melawan Rasa Lelah
- Fakta Menarik Tentang Kucing
- Trik untuk mendapatkan itunes gift card/google play giftcard secara GRATIS dan legal

Atas komitmen dan tanggung jawab perusahaan JR tersebut, mereka mengatur jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api tersebut “disesuaikan” dengan jadwal siswi tersebut. Siswi yang tak ingin menyebutkan namanya berharap untuk lulus di bulan Maret 2016, dimana akhirnya stasiun Kami-Shiratagi tutup secara resmi.

Tanggapan dari lubuk hati kita yang terdalam adalah :
Rakyat mereka pasti akan mengangkat topi setinggi-tingginya kepada pemerintah Jepang untuk mengkondisikan bidang pendidikan sebagai prioritas teratas, dan memberikan pertanyaan balik kepada kita , “ Bagaimana seharusnya saya akan mati untuk Negara untuk ini ketika Pemerintah mempersiapkan dan menfasilitasi untuk pergi beberapa kilometer hanya untuk saya”. Ini berarti tata kelola pemerintah suatu Negara menembus hingga kalangan bawa, dimana setiap warga sangat penting dan tidak ada anak didik yang tertinggal.
Baca Juga Artikel:
No comments:
Post a Comment