Monday, 1 February 2016

Habibie, Ainun dan Surga yang Tak Dirindukan


Mantan Presiden ke-3 Indonesia, Bj Habibie ikut nonton bareng film Surga Yang Tak Dirindukan. Habibie nonton bersama pemain film tersebut seperti Fedi Nuril, co-produser Hanung Bramantyo, dan produser Manoj Punjabi di Gedung MD di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.

Usai menyaksikan film garapan sutradara Kuntz Agus, Habibie mengaku terpukau dengan alur cerita film tersebut. “Bagus sekali filmnya. Ini menonjolkan kualitas film, bukan hanya sekadar kuantitasnya saja,” puji Habibie usai nonton bareng.

Namun yang kita sorot bukanlah film SYTD, melainkan rasa cinta yang luar biasa Bapak Habibie kepada Almarhumah istrinya yang tercinta Ainun.

Dalam akun Facebook Asma Nadia, penulis Novel ini menuliskan:

Saya meneteskan air mata ketika mendengar pernyataan Habibie setelah menonton Surga yang Tak Dirindukan.

Ya, unik. Ketika orang menceritakan betapa mereka menangis setelah menonton Surga yang Tak Dirindukan, saya justru meneteskan air mata mendengar testimonial yang begitu romantis dari sang mantan presiden.


Sang jenius ini selalu bicara dengan bahasa teknologi yang cukup sulit dimengerti ketika kita mendengarkannya. Tapi setiap kali ia membicarakan Ainun, kata-kata yang keluar adalah kata yang sangat meluluhkan hati.
Semua wanita mungkin mendambakan untuk dicintai sebagaimana Habibie mencintai Ainun.

Setelah menonton SYTD, Habibie ditanya tentang poligami, dan jawaban ini membuat air mata saya tumpah.
“Saya tidak bisa, tidak mampu, membagi perasaan cinta saya sebagaimana saya berikan pada Ainun. Walaupun Ainun, percisnya 5 tahun 2 bulan 11 hari lalu, bagi saya tidak meninggal. Ia pindah ke dalam dimensi lain. Saya tidak pernah satu detik pun dan satu hembusan napas pun, dimana Ainun tidak bersama saya. Saya waktu nonton (SYTD) berapa kali bicara dengan nya (sambil menengok ke samping), Not bad! Jadi saudara, susah ditanya pada Habibie (tentang poligami).”

Keterangan tambahan:

Pernyataan ini menujukkan Habibie setiap hari, menghitung hari berapa lama ia ditinggal Ainun. Habibie sendiri mengakui bahwa dalam Islam ada poligami (dipernyataan setelahnya), akan tetapi ia tidak sanggup melakukannya.

Seorang pengunjung taman makam sempat bertemu dengan petugas makam yang bercerita bahwa bunga di makam Ainun setiap dua hari sekali harus di ganti atas permintaan Habibie (dengan biaya sendiri)

Sungguh, orang seperti Pak Habibie ini merupakan suami yang idamkan semua kaum hawa. Selain cerdas, sosok Pak Habibie juga orang yang sangat menyayangi istrinya, meskipun istri tercintanya sudah tiada, namun baginya Ainun selalu ada.


Semoga para pembaca, khususnya para lelaki bisa mencontoh Pak Habibie, bukan hanya kecerdasannya, tetapi juga kecintaannya kepada pasangannya.

Baca Juga Artikel:

No comments:

Post a Comment